Puisi
Sastra
Kumpulan Puisi Selvi Grasantia*
MENAHAN GUNDAH
Aku yang terbuang
dari bait puisi yang sumbang.
Aku yang terkucil
dari sebuah syair yang jalang.
Petang yang bisu penuh keraguan
Yang memangkas sepi pada binar yang redup
Aku yang bimbang semakin geliat,
sejak menahan lirih.
Ada waktu di sisi jiwa yang gundah
Ada jarak disiksa waktu yang hampa
Ia berlari tanpa menoleh ke belakang arena,
rasa kini makin tersesat.
Ada puisi yang terbakar
Dan syair pun menghilang
Ada rasa cinta yang datang
Karena sayang pun sudah terbilang.
######
MENEPIS RINDU
Samar tercetak nama dalam naskah jiwa
Lirih terucap di tepi petang
Beriring degup tiada genap
Baringkan mimpi di pulau mati
Bait demi bait terukir suci
Tersimpan rapi dalam layar abadi
Melantun nestapa
Riuh tak berkesudahan
Pantaskah sajak jadi pemangkas jarak?
Sedang masa tak lagi sama
Akankah sapa menemui rupa?
Menjelma rasa di ujung asa
Kurengkuh Tuhan dalam genggaman
Merayu tanpa malu
Namun, sinarnya meredup
Mencibir duka tak berdasar.
Selvi Grasantia
Guru Privat yang Suka Membaca dan Menulis tentang Apa Saja. Tinggal di Lembor, Manggarai Barat.
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment