SosPol
Orang yang Meninggal pun Menerima Bantuan
Rupanya, Corona membawa rejeki dadakan bagi 'sejumlah nama'
yang sebenarnya sudah 'meninggal dunia'.
Di dusun Watu Langkas, Desa Nggorang misalnya, dua warga
yang sudah berstatus arwah, berinisial EN dan VN, tetap terdata
sebagai penerima Bantuan Sosial (Bansos) dari Kementrian Sosial. Bantuan yang
berupa uang tunai sebesar Rp 600.000 itu, merupakan realisasi skema bantuan
terkait dengan dampak pandemi covid-19 bagi warga.
Tentu, kita tidak mempersoalkan 'keluarga' dari yang sudah meninggal dalam menerima
bantuan itu. Tetapi, sistem pendataan dan pembaharuan atas data itu, yang perlu
dikoreksi. Kita tidak tahu persis petugas mana yang mengambil data atau data
dari mana yang dipakai oleh Dinas Sosial untuk menentukan 'nama-nama' yang
berhak menerima bantuan itu.
Semestinya, sebelum pihak Dinas menyalurkan bantuan itu ke
warga, mesti berkoordinasi dengan staf Desa untuk memastikan kevalidan dari
data yang dijadikan rujukan itu. Saya pikir, data lama yang dipegang oleh Dinas
Sosial, perlu diperbaharui dan dicek kebenarannya. Selain itu, kriteria teknis
nan akurat soal siapa yang berhak menerima bantuan itu harus dijelaskan secara
transparan.
Hal lain yang perlu didiskusikan adalah kesesuaian antara
tema bantuan dengan ketentuan teknis-riil di lapangan. Bantuan itu diberikan
kepada warga yang terdampak covid-19. Pertanyaannya adalah apa indikatornya
sehingga warga A atau B masuk dalam kategori terdampak, sedangkan yang lain
tidak?
Sampai detik ini, publik belum mendapat penjelasan yang
masuk akal terkait dengan kriteria terdampak itu.
Silvester Joni,
Pemerhati masalah sosial dan politik,
tinggal di Watu Langkas, Desa Nggorang.
Previous article
Next article
Bantuan berbasis keluarga. Data yang diambil beberapa tahun sebelumnya tidak di kroscek kembali. " administrasi huru hara" asal kirim data. Terkait 2 sasaran penerima bantuan yang berinisial EN dan VN diatas tidak jadi soal menurut saya.ada kasus yang lebih aneh lagi seorang PNS dan Penerima PKH masih menerima bantuan. Anehnya lagi PoS indonesia masih memberikan bantuan itu kepada yang bersangkutan, menurut hemat kami kejadian ini semestinya kita arif mencermatinya, saya yakin nantinya dana yang disalurkan akan direview kembali untuk tahap berikutnya.
ReplyDelete"Bantuan berbasis keluarga". Itu bisa jadi. Tapi, semoga saja tidak.
DeleteSatu saja pelajaran (juga harapan) dari keributan tekait bansos covid-19 ini, data masyarakat mesti divalidasi dan dicek secara cermat dan teliti. Bukan asal-asalan.